Konsumsi susu sangat penting untuk menunjang pertumbuhan anak-anak. Pada susu terkandung nutrisi baik yang berperan mendukung pertumbuhan, seperti kalsium, vitamin D, vitamin B12, fosfot, protein, dan kalium. Kandungan vitamin D, kalsium, dan fosfor pada susu berfungsi membantu memperkuat tulang dan gigi. Dalam produk susu juga mengandung kasein yang berfungsi membentuk lapisan pada email gigi.
Susu Cair UHT
Semakin maju teknologi berpengaruh pula pada cara pengolahan susu. Ketika Anda berbelanja atau mengonsumsi susu cair, coba perhatikan kemasannya. Jika pada kemasan tertulis UHT, artinya susu diolah dengan memanfaatkan suhu yang sangat tinggi (UHT-Ultra High Temperature).
Pengolahan susu secara UHT dilakukan pada suhu sangat tinggi sekitar 140 derajat dalam kurun waktu 5 detik saja. Tujuannya untuk membunuh berbagai bakteri yang ada dalam susu sebelum dikemas. Meski demikian, kandungan nutrisi pada susu tidak akan hilang karena pemanasan dilakukan secara singkat.
Pengolahan susu dengan proses pemanasan secara UHT dapat memperlama masa simpan. Hal ini karena proses pemanasannya mampu mematikan bakteri, sehingga otomatis susu akan bertahan lebih lama. Bakteri dalam susu yang dihilangkan dengan proses UHT adalah bakteri Bacilus, seperti Geobacillus stearothermopilus yang bisa tumbuh di suhu sekitar 50 derajat, dan Bacilus sporothermodurans yang menyebabkan susu cepat basi.
Perbedaan Susu Cair UHT dengan Pasteurisasi
Sebelum proses pemanasan susu dengan teknologi UHT dikenal, terlebih dahulu ada proses pemanasan susu dengan cara pasteurisasi. Jika proses pemanasan susu dengan cara UHT dalam suhu sangat tinggi dan waktu yang singkat, proses pasteurisasi dilakukan dalam suhu lebih rendah dan waktu pemanasan yang lebih lama.
Pemanasan susu dengan cara pasteurisasi awalnya digunakan oleh Louis Pasteur untuk membunuh bakteri tuberkulosis dan bakteri lainnya yang menyebabkan penyakit. Pemanasan susu secara pasteurisasi dilakukan pada suhu 72 derajat dan yang dilakukan selama 15 detik.
Kelemahan dari proses pasteurisasi yaitu tidak bisa membunuh semua bakteri yang ada dalam susu, tapi hanya membunuh bakteri yang dianggap sangat berbahaya. Pemanasan susu secara pasteurisasi juga tidak bisa bertahan lama jika disimpan dalam suhu ruang.
Hal tersebut lantas menjadikan susu pasteurisasi harus Anda simpan dalam kulkas dan hanya bertahan sekitar 10 sampai 15 hari saja. Berbeda halnya dengan susu yang dipanaskan secara UHT, masa simpannya bisa sampai berbulan-bulan.
Perbedaan kedua susu tersebut juga terdapat pada warna dan rasa. Susu yang diproses secara pasteurisasi memiliki warna yang agak kecokelatan dan terasa seperti susu yang belum diproses. Lain halnya dengan susu UHT yang memiliki warna putih dan rasanya seperti susu yang sudah diolah atau dimasak atau memiliki rasa yang agak manis.
Susu Cair UHT Morinaga
Morinaga merupakan salah satu brand susu yang di produksi oleh Kalbe. Ada banyak varian susu Morinaga yang bisa Anda pilih, menyesuaikan kebutuhan dan usia Anak. Untuk bayi usia 0-6 bulan disarankan menggunakan Morinaga BMT. Varian Morinaga Chil Kid khusus untuk anak usia 1-3 tahun. Sedangkan varian Morinaga Chil School untuk anak usia 3-12 tahun.
Morinaga juga mengeluarkan varian susu cair UHT dalam kemasan 140 mL, yang dipasarkan dalam varian Morinaga Chil Go. Kemasan susu ini sangat praktis untuk dibawa kemanapun. Selain itu Anda bisa memilih beragam rasa sesuai selera anak. Ada rasa melon, pisang, stroberi, coklat, dan vanila.